Kegigihan pria berpostur tubuh gempal itu dalam menekuni profesi sebagai petani, membuatnya didaulat sebagai petani berprestasi tingkat nasional, hingga mendapat Penghargaan dari Mentri Pertanian RI.
Berkat prestasinya, Turjangun diundangan dalam Sidang Paripurna dengan agenda mendengarkan Pidato presiden, dan ikut dalam Upacara Hari Kemerdekaan ke 71, di Istana Merdeka, beberapa waktu lalu. Turjangun, terpilih sebagai petani berperastasi tingkat Nasional setelah melewati beberapa tahapan. Tahap pertama ia lolos seleksi tingkat Kabupaten, pada Januari 2016 lalu. Tahap kedua, ia menjadi juara I di tingkat Peovinsi Jawa Tengah. Kemudian Turjangun terpilih sebagai petani berprestasi tingkat nasional Tahun 2016.
Berbekal latar belakang pendidikan SMA paket C dan pondok pesantren, tidak menyurutkan semangatnya menjadi petani profesionl yang berprestasi. Turjangun mengakui, mulai menggeluti dunia pertanian secara aktif sejak tahun 2000, bermodal lahan pertanian seluas 0,5 Ha yang di tanami padi, jagung dan pembibitan sengon. Melalui lahan tersebut pula, dirinya menghidupi keluarganya sehari-hari.
Ketertarikannya pada pertanian, membuat Turjangun sering mengikuti pelatihan di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah, Salatiga. Tidak hanya itu, Turjangun juga memiliki laboratorium sendiri guna melakukan sejumlah uji coba dan penelitian, membuat pupuk organik.
Karena hasil penelitiannya bisa di terima petani, Turjangun memberanikan diri berwirausaha dengan memproduksi dan menjual pupuk organik cair, yang ia beri merek tabur mas. Pupuk hasil buatannya pernah di lombakan di tingkat nasional yang di selenggarakan oleh Yayasan Teknologi Hijau. Karena menjadi juara I, ia pun membawa pulang hadiah 10.000 US Dolar atau Rp 118 juta.
Karena perkembangan usahanya bagus, di tahun 2010 ia mendirikan pabrik, serta badan usaha dengan nama PT Agro Lestari Makmur Nusantara, yang memproduksi berbagai macam pupuk organik cair, dengan pemasaran produk di Jawa, Sumatra, Aceh, dan Marauke. Sehingga PT tersebut bisa meraup omset sebesar Rp 975 juta perbulan.
“Sudah berbagai TV swasta nasional meliput kegiatan Pabrik Pupuk saya, dan sering dikunjungi duta wisata dari Jerman untuk belajar bersama. Tanggal 25-26 Agustus sebagai narasumber tentang enterprenersip energi terbarukan yang di selenggaran oleh Hifos Belanda,” kata Turjangun
Adapun nilai tambah yang menjadikan Turjangun menjadi Petani Berprestasi Tingkat Nasional, yaitu karena dirinya sering bertindak sebagai penyuluh swadaya. Sebab, salah satu syarat agar terpilih menjadi petani berprestasi tingkat nasional, adalah memiliki kepedulian kepada para petani. Yang dibuktikan melalui kemampuan memberi pelatihan, maupun penyuluhan untuk memajukan petani. Serta mendampingi atau membantu petani dalam hal akses permodalan ke koperasi dan perbankkan.
“Saya mengucapkan banyak tetimakasih kepada Bupati, BP2KP Kabupaten Batang, serta penyuluh pertanian Batang yang telah membimbing dan membina kami sehingga kami bisa masuk ke peringat tingkat nasional,” terang Turjangun
Sementara Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo melalui Kepala Kantor BP2KP Drs Ripyono mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan yang tinggi kepada Turjangun, karena telah berhasil membawa nama baik Kabupaten Batang. Prestasi yang diukir Turjangun, di harapkan dapat memotifasi para petani Batang, sehingga bidang pertanian di Kabupaten setempat dapat terus berkembang.
“Kami berharap petani – petani berprestasi terus bermunculan, dan prestasi ini tidak lepas dari bimbingan dari PPL penyuluh,” katanya. (*)
Penulis: Akhmad Saefudin | Radar Pekalongan
Redaktur: Doni Widyo