25 Agustus 2025
Jakarta – Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional dengan mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi pertanian di seluruh wilayah Indonesia. Langkah strategis ini dinilai krusial untuk mendukung peningkatan produksi padi, khususnya di tengah tantangan iklim dan kebutuhan pangan yang semakin meningkat. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan bahwa keberhasilan produksi beras nasional sangat bergantung pada ketersediaan dan kualitas infrastruktur irigasi.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong sinergi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mempercepat perbaikan jaringan irigasi pertanian. “Kita tidak bisa berbicara soal peningkatan produksi padi jika irigasinya bermasalah. Perlu kerja bersama antara Kementerian Pertanian, Kementerian PU, Bappenas, dan pemerintah daerah agar percepatan rehabilitasi jaringan irigasi ini bisa berjalan optimal,” ujar Mentan Amran dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakor) Rehabilitasi Jaringan Irigasi Pertanian, Jumat (22/8/2025).
Rakor yang dipimpin langsung oleh Mentan Amran menjadi momentum penting dalam mempercepat peningkatan produksi beras nasional. Hadir dalam pertemuan tersebut jajaran pejabat tinggi lintas kementerian dan lembaga, antara lain Sekjen Kementan, Ali Jamil, Plt. Dirjen Lahan dan Irigasi Pertanian, Hermanto, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dwi Purwantoro, serta Koordinator Pendayagunaan Sumber Daya Air Bappenas, Juari.
Percepatan rehabilitasi ini merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Pemerintah menargetkan agar seluruh daerah irigasi nasional dapat difungsikan secara maksimal untuk mendukung kegiatan pertanian, terutama di sentra-sentra produksi beras. Langkah ini juga sejalan dengan upaya menjaga ketahanan pangan jangka panjang.
Irigasi yang berfungsi baik akan memperpanjang masa tanam, meningkatkan intensitas pertanian, dan menjamin ketersediaan air bagi lahan sawah, terlebih saat menghadapi musim kemarau panjang. Sebagai bentuk konkret komitmen lintas sektor, pemerintah menyepakati percepatan fasilitasi irigasi pertanian melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) yang melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian PU, Bappenas, dan pemangku kepentingan lainnya di tingkat pusat maupun daerah. Dukungan juga datang dari berbagai pihak, termasuk jajaran TNI (Danrem/Dandim), dinas pertanian dan pekerjaan umum di provinsi dan kabupaten/kota, Balai Wilayah Sungai (BWS) sebagai pelaksana teknis di lapangan.
Pemerintah optimistis bahwa percepatan rehabilitasi jaringan irigasi akan menjadi motor penggerak utama dalam menciptakan lompatan produksi padi. Dengan sinergi dan kolaborasi semua pihak, target swasembada pangan diyakini dapat tercapai secara berkelanjutan. Sesuai dengan arahan Mentan Amran, Plt.
Dirjen Lahan dan Irigasi Pertanian Hermanto mengungkapkan bahwa segenap unsur pemerintah, terkhusus jajarannya, berkomitmen untuk terus bersinergi demi mewujudkan swasembada pangan nasional. Melalui komitmen yang dituangkan melalui Surat Keputusan Bersama diharapkan mampu mengakselerasi langka-langkah strategis dalam upaya memaksimalkan daerah irigasi nasional untuk mendukung kegiatan pertanian, terutama di sentra-sentra produksi beras. “Komitmen ini diharapkan mampu mengakselerasi langkah-langkah strategis kita dalam membenahi daerah irigasi nasional.
Kualitas infrastruktur irigasi menjadi vital dalam mendukung ketersediaan pangan. Kalau ketersediaan dan kualitas irigasi baik, kita bisa tanam dam bisa panen sepanjang tahun” jelas Hermanto