04 September 2025
Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, memaparkan dalam mengembangkan perusahaan daerah, baik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dibutuhkan pengelolaan yang profesional dan strategi bisnis yang tepat sasaran. “Karena bisnis harus tumbuh dan menguntungkan, maka perlu menggunakan konsep bisnis dengan rumus tiga P, Port Polio Business, People Development dan Public Contribution,” ungkap Ayep Zaki dalam keterangannya Kamis, 4 September 2025. Pernyataan Ayep Zaki tersebut menyikapi hadirnya BUMD dan BLUD di Kota Sukabumi yang selama ini terus mengalami kerugian.
“Port Polio Business adalah arah bisnis, expansi bisnis, yang pada intinya, bisnis masing-masing BUMD dan BLUD harus dikelola secara profesional agar bisa tumbuh berkembang dan bisa menguntungkan,” terangnya. Selama ini, tambah Ayep, banyak BUMD dan BLUD tidak memberikan kontribusi keuntungan untuk perusahaan, sehingga keberadaannya bukan untuk meringankan beban biaya pemerintah daerah, tapi sebaliknya, justru banyak BUMD dan BLUD yang menjadi beban pemerintah daerah karena terus mengalami kerugian. “Sedangkan yang dimaksud dengan People Development adalah yang terkait dengan pengembangan karyawan, pengembangan organisasi agar BLUD seperti rumah sakit bisa lebih baik lagi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Karena bagaimanapun juga, kemampuan sumber daya manusia sudah terbentuk dengan banyaknya pelatihan-pelatiham,” papar Ketua DPD NasDem Kabupaten Sukabumi itu. Sedangkan yang dimaksud dengan Public Contribution, jelas Ayep, adalah tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan menciptakan keseimbangan antara keuntungan perusahaan (profit) dengan kesejahteraan sosial (people) dan kelestarian lingkungan (planet), sehingga manfaatnya dirasakan oleh perusahaan, masyarakat, dan lingkungan secara luas. “CSR ini bisa diberikan ke masyarakat dalam bentuk misalnya iuran BPJS, program pengentasan stunting, atau bisa juga bedah rumah dan sebagainya,” tukas Ayep.
Ayep Zaki juga memaparkan, untuk menjalankan program tersebut, harus dilakukan penguatan dengan program 3-Winning yakni Winning System, Winning Team dan Winning Concept. “Three Winning ini merupakan tiang-tiang penguat konsep bisnis, yaitu sistem yang memastikan strategi tercapai dengan baik, tim yang solid, dan konsep yang baik,” terang Ayep. Ayep Zaki juga menekankan pentingnya metode pengelolaan bisnis dengan pendekatan tahapan PDCA – Plan (Rencanakan), Do (Lakukan), Check (Periksa), dan Act (Tindak Lanjut).
Plan dengan target yang terukur dan achiveable (bisa dicapai) dengan KPI (key performance Indikator) di semua lini organisasi. Kemudian DO, yakni menjalankan usaha sesuai perencanaan dan harus mengacu kepada target di setiap bagian. Lalu Check yakni membandingkan hasil dengan target.
Kemudian mengevaluasi pada setiap penyimpangan dengan PICA (Problem Identivication and Corective Action). Setiap masalah diidentivikasi, dianalisa dengan metode 5-M (Man, Methode, Machine, Material dan Money) di mana letak permasalahannya, lalu dilakukan corective action pada setiap M-yang menjadi masalah. Dan yang terakhir adalah action, yaitu melakukan tindakan pada setiap M-nya yang harus ditindaklanjuti dan dijadikan standard, sehingga PDCA akan bergulir menjadi SDCA (Standard, Do, Check dan Action) “Itulah profesionalisme pengelolaan dengan strategy business yang akan menjadi standard pengelolaan BUMD dan BLUD di Kota Sukabumi.
Diharapkan BUMD dan BULD yang rapotnya merah selama ini bisa menjadi hitam semua dan bisa memberikan banyak manfaat kepada masyarakat Kota Sukabumi sebagai stakhHolder,” pungkas Ayep